Langsung ke konten utama

Postingan

Resensi Novel Partikel

PARTIKEL Judul Buku : Partikel Penulis : Dee  / Dewi Lestari Penerbit : PT Bentang Pustaka Tahun Terbit : April 2012 Penyunting : Hermawan Aksan & Dhewiberta Jumlah Halaman : 493 halaman (tidak termasuk cover) Engkaulah Kebeningan yang hadir sebelum segala suara Engkaulah lengang tempatku berpulang Bunyimu adalah senyapmu Tarianmu adalah gemingmu Pada bisumu, bermuara segala jawaban Dalam Hadirmu. Keabadian sayup mengecup Saput batinku melurup Tatapmu sekilas dan sungguh Bersama engkau, aku hanya kepala tanpa rencana Telanjang tanpa kata-kata Cuma Kini tinggal sunyi Dan waktu perlahan mati ( Catatan kecil saat langit kelabu di taman bambu) Partikel dihalaman pertama ini akan mampu membius para pembaca dengan rasa penasarannya karena disuguhi puisi yang begitu romantis di setiap baitnya, Novel ini bermula di kota Bogor, dekat dengan sebuah kampung yang beranama Batu Lahur, seorang anak bernama...

Sendang Ayu

SENDANG AYU Sragen itulah desaku,desa yang begitu cantik ketika terik matahari mulai bermunculan, tak lupa suara kokok ayampun menyambut warganya yang masih terlelap dalam mimpi untuk bergegas menuju syuro ’ untuk melaksanakan sholat subuh berjama ’ah. Simbok yang sedari tadi telah selesai menggoreng singkong langsung menyuruh kami mencicipinya, “ayoo ndok, makan singkongnya dulu” triak simbok sambil menggelar Tikar.   Sementara aku yang masih memoles bibir dengan lipstik murahan berlenggak lenggok didepan cermin yang manggantung di dinding gedhek memastikan diri telah cantik dan pantas untuk menari jaipong di desa sebelah, Tari jaipong adalah salah satu tradisi ketika ada hajatan, slametan atau sebagai sarana hiburan untuk memperingati hari hari besar seperti 17an, malam satu suro dan lainnya,  di desaku, aku adalah satu satunya gadis yang bisa menari jaipong, maka tak jarang ketika ada hajatan atau apapun aku selalu diundang untuk menghibur warga, Tak lam...

SEBATAS PERNAH

SEBATAS PERNAH Kita sebatas "pernah" Mengharap deru untuk menyatu Mengikis hujan sembari menunggu Membiaskan asa semoga bersatu Kita sebatas "pernah" Beradu sendu sampai membisu Mengusik haru hingga berlalu Merujuk ayu lalu sendu Kita sebatas "pernah" Hingga akhirnya hanya butuh pasrah Lalu pergi tanpa amarah. Kita sebatas "pernah" Lalu membekas Dan semoga berbalas Doa-doa yg terlintas Kita sebatas "pernah" Mungkin butuh keikhlasan Untuk melepaskan Yang bukan kemauan Dan tak lebih karena ke-egoan 01.20 AM ~gie
                 TINTA KARENAMU Harus kah Aku mengajari - bagaimana menulis dengan tinta air mata? tatkala tanganmu tergenggam amarah pasrah, lalu kau pergi dengan ambigu gagu, tanpa melirik langkah tanganku yang mendayu ayu, kubiaskan lembaran yang kian merayu haru, tanpa sentuhan hati yang semakin berlalu, karenamu, lalu, Haruskah aku kembali mengajari - bagaimana membaca dengan tinta air mata ? Tatkala matamu enggan berbinar di sudut lembaran, lalu pergi meninggalkan sisa derpaan , tanpa menghujan dengan peradaban awan, dan membiarkan perasaan menahan angan, karenamu, hingga, aku benar- benar mengajari dengan tinta air mata, dan menerjemahkan dengan kata-kata tanpa saling menyapa, entah apa penyebab sebenarnya, maka "iya" adalah jawabannya, karenamu, tinta air mata menjadi labu biru menulis, membaca , menerka hampa merobek mimpi sedalam lautan sunyi   karenamu, ...
                   Bersabarlah Hati Duhai hati, bersabarlah Bersabarlah dengan lamunan hati. Berjalanlah pelan namun pasti. Tak usah kau berlari ,aku takut jika engkau terjatuh tanganku tak mampu membantumu berdiri.. Duhai hati, bersabarlah Tunggu sampai waktu berpihak kepada kita , Berpihak untuk mempertemukan kita agar saling menyapa. Simpan semua rayumu . aku tidak butuh ! Aku tidak butuh kata-kata yang diucapkan kebanyakan orang pasaran. Aku tidak butuh itu semua . Aku hanya ingin jantungmu berdebar hangat merdu ketika kita berasama kelak. Tetapi jika engkau hebat dalam perkara rayuan akan lebih baik engkau merayu Sang Maha Pemilik Cinta terlebih dulu. Tengadahkan tanganmu kelangit yang tak berujung .getarkan arsy-Nya dengan suara merdumu.agar penduduk langit meng-aminkan doamu. Duhai hati, bersabarlah Tak perlu engkau terburu buru. Kita pasti akan bertemu. Kita hanya perlu bertemu dalam doa . Karena Jarak dicipt...
CINTAILAH AKU DENGAN SEDERHANA Ketika Engkau Jatuh Cinta , SEDERHANAKANLAH Janganlah engkau  mencintaiku terlalu mendalam. aku takut Jika Tuhan cemburu dan marah padaku ,lalu cinta kita menguap dan menghilang begitu saja tanpa jejak, ku rasa kita semua  tahu jika Sang Pemilik Hati berhak membolak balikan hati  pemilik-Nya, dan bukan kah hatiku,  hatimu adalah kepemilikan-Nya juga ? lalu masih kah engkau tega membuat Nya murka ? - - - Cintailah aku dengan sederhana dengan ala kadar Nya agar ketika engkau melihat ku bertambahlah rasa ke imananmu pada Nya Cintailah aku dengan sederhana, dengan sebaik-baiknya kecintaanmu pada manusia yang mampu membimbing kita untuk lebih dekat dengan-Nya Cintailah aku dengan sederhana karena aku akan ada untuk mengingatkanmu tentang cinta pada-Nya maka cukup, Cintai aku dengan sederhana karena dengan cinta yang sederhana yang akan mampu mendekatkan kita kepada Sang Maha Cinta- Inginku tak banyak, cu...
"Kamu selalu berkutat dengan pikiranmu sendiri,  merasa aman dengan benteng yang kamu bangun sendiri." Apa yang kamu lakukan adalah menghibur diri dengan kenyamanan yang kamu buat. Bersikap bisa mengatasi segala hal. Bahkan seolah-olah tidak membutuhkan orang lain di sampingmu, yang setia mendengar ceritamu dan tertawa bersamamu. Kamu bercanda. Kamu ceria. Kamu menjadi pusat perhatian. Tak jarang pula kamu mahir bersosialisasi, berkumpul, bergaul dan bukan pemalu. Kamu mengamati segala hal. Tapi kamu selalu berkutat dengan pikiranmu sendiri. Hingga akhirnya sulit bagimu untuk mempercayai orang lain. Berhari-hari kamu habiskan dengan banyak orang, tapi lagi-lagi kamu menghela nafas. "Kenapa tidak ada seorang pun yang dapat mengertiku?"  ini pun terus berlanjut, kamu menyukai duniamu sendiri, merasa aman dengan benteng yang kamu bangun sendiri. Tak mempersilahkan orang lain masuk ke dalamnya.  Mereka mengenalmu dengan baik tapi tidak se...